Kategori

22/03/2023

Pantau News

Aktual dan Terpercaya

Pidato Perpisahan ‘Menghadap Utara’, Anies Dinilai Mantap Menatap Istana

PANTAUNEWS.COM- Anies Baswedan menyampaikan pidato perpisahan di hari terakhirnya menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta. Anies dinilai siap menghadapi Pilpres 2024 usai purnatugas berkantor di Balai Kota.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai pidato Anies setidaknya dapat dipersepsikan dua hal. Adi mengatakan pidato itu menjadi penegasan Anies siap berlaga di 2024.

“Persisnya hanya Anies dan Tuhan saja yang tahu makna pidatonya itu. Tapi yang jelas publik menangkapnya dua hal penting,” kata Adi saat dihubungi, Minggu, 16/10/2022.

“Pertama, ini sebagai penegasan Anies siap maju di Pilpres 2024 yang begitu dinamis,” imbuh dia.

Adi menyinggung lagu ‘Maju Tak Gentar’ yang dinyanyikan Anies di awal pidatonya. Adi menyoroti pengulangan lirik ‘majulah majulah menang’ oleh Anies yang dinilai hendak menyemangati pendukungnya untuk terus berkonsolidasi.

“Penggalan kalimat ‘majulah-majulah menang’ menyemangati pendukungnya untuk terus konsolidasi,” ujarnya.

Selain itu, Adi menilai lagu itu dinyanyikan untuk menebalkan tekadnya.

“Kedua, kutipan kalimat ‘maju tak gentar’ juga menebalkan tekad Anies maju tanding pilpres meski Anies kerap diserang, di-bully, dikaitkan dengan kasus Formula E, dan terkesan dikucilkan karena sosoknya yang mewakili oposisi. Intinya, Anies ingin semati diri dan pendukungnya maju pilpres,” kata Adi.

Baca Juga:  Tiga Periode di Legislatif, Solihin Dahlan Dinilai Mampu Dampingi Wali Kota Paisal

Lebih lanjut, Adi juga menyoroti kalimat Anies yang memohon izin berpidato menghadap utara. Dalam konteks ini, Adi menyebut utara yang dimaksud Anies yakni menatap Istana.

“Utara itu simbol kemajuan dan kemakmuran biasanya. Tapi kalau baca konteks Anies ngajak hadap utara dalam perpisahan itu ngajak untuk menghadap Istana. Itu jelas kode keras Anies setelah gubernur ingin menapaki jalan menuju Istana,” katanya.

Adi menyebut kata-kata yang disampaikan Anies di hari perpisahan sebagai gubernur DKI Jakarta penuh makna politis. “Jadi, setiap pernyataan Anies hari ini semuanya bernuansa pilpres dan menuju Istana,” ujar dia.

Adi melanjutkan, di hari-hari penghujung purnatugas, Anies acapkali dikaitkan dengan pilpres. Dari teriakan ‘presiden’ yang kian nyaring hingga spanduk-spanduk berbau 2024.

“Sehari dua hari jelang Anies berakhir di Jakarta, banyak hal terkait Anies selalu dikaitkan dengan pilpres. Misalnya, sejumlah spanduk Anies presiden 2024. Rebutan selfie warga dengan teriakan Anies presiden. Termasuk pidato hari ini. Tinggal ditunggu apakah Anies bisa dapat tiket tanding pilpres,” katanya.

Adi menilai setiap perkataan dan tindak tanduk Anies sebagai politikus bertujuan mendapat keuntungan elektoral. “Anies ini politisi, setiap perkataan dan tingkah polah politiknya pastinya dimaksudkan untuk mendapat insentif politik elektoral. Itu perkara biasa. Justru lucu kalau ada orang yang mau maju pilpres tapi tawadu tak mau dapat insentif politik,” ujarnya.

Baca Juga:  Akhirnya! Ini Foto Pinangki Berompi Tahanan Pink Kejagung

Senada, Direktur Eksekutif IndoStrategic Ahmad Khoirul Umam memandang penekanan ‘utara’ oleh Anies itu mengarah pada posisi Istana Merdeka. Diketahui, kantor presiden itu berada di Jl Merdeka Utara, Jakarta Pusat.

“Anies hendak menegaskan dirinya siap memulai perjuangan politik, untuk hijrah dari pucuk kekuasaan Balai Kota selaku Gubernur DKI Jakarta yang berada di Jalan Merdeka Selatan menuju posisi Presiden yang berkantor di Istana Merdeka, yang berada Jalan Merdeka Utara,” kata Umam saat dihubungi.

Umam mengatakan pernyataan Anies menegaskan status dirinya yang kini telah diusung sebagai bakal capres oleh Partai NasDem. Menurut Umam, deklarasi Anies itu menambah tugasnya dalam menyambut tahun politik di 2024.

“Tekad itu ia tegaskan pasca pencapresan dirinya oleh Partai NasDem. Saat ini, yang perlu ia segera selesaikan ada dua. Pertama, mempercepat deklarasi partai-partai pendukung untuk menggenapi 20% presidential threshold. Kedua, segera menetapkan cawapres yang akan mendampinginya di Pilpres 2024. Nama cawapres definitif akan menentukan segera kompetitif dirinya, dan seberapa efektif mesin politiknya di 2024 mendatang,” katanya.

Baca Juga:  Bantah Dukung FPI, Ketum KNPI: Abu Janda Bikin Kacau Pemerintahan Jokowi

Pidato Perpisahan Anies

Anies Baswedan hari ini terakhir menjabat Gubernur DKI Jakarta. Dalam perpisahannya di Balai Kota DKI, Anies mengawali pidato dengan menyanyikan dua lagu.

“Kita dari tadi sudah dengerin sambutan, kita nyanyi dulu boleh nggak?” kata Anies dalam pidato perpisahan di Balai Kota DKI Jakarta, Minggu, 16/10/2022.

Anies kemudian memimpin lagu pertama ‘Berkibarlah Benderaku’. Warga yang hadir di perpisahan Anies pun mengikuti Anies menyanyikan lagu.

Setelahnya, Anies menyanyikan lagu ‘Maju Tak Gentar’. Di lagu ini Anies mengulangi lirik ‘majulah majulah menang’. Anies menekankan lirik lagu itu dengan mengulanginya sebanyak tiga kali.

“Majulah majulah menang. Majulah majulah menang. Majulah majulah menang,” kata Anies.

Nyanyian Anies itu lantas disambut tepuk tangan massa pengunjung, Anies lalu mengangkat jempolnya. Anies lalu meminta izin kepada para hadirin bahwa dirinya berpidato menghadap ke utara.

“Ini kita menghadapnya ke utara, tapi banyak juga yang di belakang sana. Mohon izin kepada yang posisinya di teras Balai Kota saya bicara menghadap ke arah utara, tapi sesungguhnya ini bicara untuk semuanya,” kata Anies.

Di saat itu, terdengar suara massa yang meneriakkan ‘majulah jadi presiden’. *** (dtc)

Editor: Edriwan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *